Cloud Itu Apa Sih?

Cloud Hadir Sebagai Solusi Komputasi

Belajar dari kendala single point of failure dan perkembangan hardware komputer serta jaringan internet yang makin global, maka lahirlah teknologi komputer awan atau biasa dikenal dengan istilah cloud computing.

Bagaimana Cloud Menghadapi Kendala?

Jika kondisi sebelumnya data disimpan pada sebuah komputer (server) dengan spesifikasi tinggi, maka pada konsep cloud para server tersebut digabungkan menjadi sebuah sumber daya yang nantinya digunakan untuk aneka kebutuhan komputasi. Bagaikan kumpulan dahan dalam sebuah pohon yang saling membantu.

Untuk memudahkan Anda dalam memahami, misalkan ada 4 server, dimana masing-masing server memiliki 1 GB penyimpanan (storage).

Setelah keempat server tersebut digabungkan menjadi cloud, maka tersedia sumber daya penyimpanan sebesar 4 GB yang bisa digunakan.

Ambil contoh Anda memiliki data website sebesar 100 MB, maka data tersebut tersimpan di semua server yang tergabung pada cloud. Sekarang bayangkan bahwa cloud tersusun dari gabungan server yang begitu banyak dan berbeda lokasi.

Karena cloud terdiri dari kumpulan server yang begitu banyak, maka sumber daya yang tersedia juga begitu besar. Terlebih lagi lokasi server juga bisa berada dimana saja, entah berbeda gedung (data center), berbeda area (masih di kota yang sama) atau bahkan berbeda regional (negara).

Dalam dunia nyata, sebuah server pasti berpotensi untuk mengalami kendala atau kerusakan. Sebut saja server ketiga mengalami kerusakan karena ada musibah gempa bumi atau kebakaran; lalu bagaimana dengan data website Anda? Apakah hilang? Bagaimana dengan website-nya?

Kondisi tersebut sama sekali tidak menjadi masalah bagi pemilik data, karena seperti dijelaskan sebelumnya, data disimpan di semua server. Maka saat server ketiga padam pun data Anda tidak hilang dan pastinya website dapat tetap operasional tanpa adanya downtime atau gangguan.

Setelah itu penyedia layanan cloud pun dapat dengan nyaman melakukan perbaikan di server ketiga tanpa khawatir berpengaruh terhadap operasional cloud sampai akhirnya server ketiga kembali operasional.